A. Mikroskop
Mikroskop (dari bahasa Yunani Kuno: μικρός, mikrós, "kecil" dan σκοπεῖν, skopeîn, "melihat") adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang sangat kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Ukuran bayangan atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran benda aslinya. Perbesaran yang dihasilkan oleh mikroskop bergantung pada jenis mikroskop yang digunakan. Jenis-jenis mikroskop dapat dikelompokkan dengan berbagai kategori. Salah satu caranya adalah melalui metode yang digunakan oleh instrumen tersebut untuk berinteraksi dengan sampel dan menghasilkan gambar. Contohnya dengan mengirimkan seberkas cahaya atau elektron melalui sampel di jalur optik, dan mendeteksi emisi foton dari sampel tersebut untuk membentuk bayangan atau gambar, ataupun dengan memindai permukaan sampel dengan jarak pendek menggunakan probe. Dua jenis mikroskop yang sering digunakan ialah mikroskop optik (sering kali disebut juga sebagai mikroskop cahaya) dan mikroskop elektron. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi.[1]
Manfaat dari penggunaan mikroskop yaitu mampu mengukur benda-benda yang tidak dapat terukur dengan ketelitian tinggi oleh alat ukur konvensional, seperti bakteri, virus, sel darah dan sel-sel tubuh makhluk hidup. Mikroskop memiliki skala ukur yang dapat berimpit dengan bayangan benda sehingga ukuran benda dapat diketahui dengan pasti.
B. Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya
1. Lensa Okuler
Lensa okuler yang terletak tepat di bagian atas mikroskop menjadi sumber penglihatan pertama bagi penggunanya. Fungsinya untuk membentuk bayangan nyata dari lensa objektif. Jumlah lensa okuler dalam mikroskop monokuler satu saja, sehingga dapat digunakan oleh sebelah mata. Namun untuk lensa okuler dalam mikroskop binokuler, terdapat dua sehingga membuat pengguna dapat kedua matanya sekaligus.
2. Lensa Objektif
Lensa objektif letaknya dekat dengan objek. Fungsi dari lensa ini adalah memperbesar bayangan objek pengamatan dari 10 kali hingga 100 kali.
3. Reflektor
Reflektor adalah cermin pengatur yang berguna untuk memantulkan cahaya ke dalam diafragma.
4. Kondensor
Kondensor berguna untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan cermin pengatur. Cahaya tersebut dipusatkan ke objek.
Baca juga: Fungsi Lensa Okuler dan Bagian Lainnya dari Mikroskop
Untuk bagian mekanik, terdiri dari tujuh komponen, yaitu:
1. Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop berguna untuk mengatur fokus. Kemudian fungsi lainnya adalah penghubung antara lensa objektif dengan lensa okuler.
2. Revolver
Revolver berfungsi sebagai tuas penyangga lensa objektif agar dapat mempermudah pengaturan nilai pengamatan dari mikroskop tersebut.
3. Penjepit Objek
Penjepit objek berguna untuk menahan kaca objek agar mudah digerakkan di dalam proses pengamatan.
4. Diafragma
Diafragma adalah komponen yang berada di bagian meja preparat. Tugasnya untuk menentukan berapa banyak jumlah cahaya masuk dan difokuskan ke dalam objek pengamatan.
5. Meja Objek
Sesuai namanya, meja objek berguna sebagai wadah untuk meletakkan objek pengamatan. Biasanya terdapat penjepit objek juga agar dapat memegang benda tersebut supaya tak mudah bergeser di dalam proses pengamatan.
6. Lengan dan Kaki Mikroskop
Lengan mikroskop menjadi pegangan ketika mau memindahkan mikroskop. Sebaliknya, kaki mikroskop berguna untuk meletakkan alat laboratorium ini pada bidang yang memang tidak datar.
7. Sendi Inklinasi
Sendi inklinasi berguna untuk mengatur derajat kemiringan dari mikroskop. Komponen ini tentunya diperlukan agar semakin memudahkan pengamatan.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop
https://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop
https://genecraftlabs.com/bagian-mikroskop-dan-fungsinya/
0 komentar:
Posting Komentar